9 September 2016

UTANG DAN PENGAMPUNAN


Ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. (Matius 6:12)

Ini doa yang sulit! Dalam terjemahan versi New International Version (NIV), kata yang dipakai untuk “kesalahan” adalah debt, sedangkan frasa “orang-orang yang bersalah kepada kami” diterjemahkan our debtors. Nah, debt itu secara harfiah berarti utang. Jadi debtors adalah orang-orang yang berutang. Bila terjemahan NIV ini diikuti, ayat 12 jadi berbunyi, “Hapuskanlah utang kami, sama seperti kami menghapuskan utang semua orang yang berutang kepada kami.” Nah, bagaimana? 
8 September 2016

3 PUDING 1 LILIN

Baca: Matius 24:1-14

Karena kedurhakaan makin bertambah, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. (Matius 24:12)

Koko, bukan nama sebenarnya, terlihat sumringah menerima kejutan dari rekan-rekan kerjanya tepat pada hari ulang tahunnya. Belasan orang masuk ke ruangannya dan salah satu rekan terlihat membawa piring kecil berisi tiga puding dan satu lilin yang menyala. Tindakan yang sederhana, tetapi dilakukan dengan sepenuh hati ini sangat menyentuh hati Koko. Ia merasakan bahwa rekan-rekannya mengasihinya, berbeda dari kondisi di tempat kerja sebelumnya.

Tindakan sederhana seperti merayakan ulang tahun rekan kerja mungkin terlihat sepele dan tidak begitu berarti. Namun, di tengah kondisi zaman yang semakin berpusat pada diri sendiri dan diwarnai banyak kejahatan, tindakan kasih sederhana bisa sangat berarti. Alkitab mengingatkan bahwa kasih kita bisa jadi menjadi dingin. Ada kebekuan dalam hati yang menahan banyak orang untuk melakukan kebaikan, memberi perhatian, atau berbagi sukacita dengan orang lain yang sedang bersukacita. Gejala semacam ini cukup jelas dan mudah terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
7 September 2016

MENGERJAKAN HAL BERGUNA

Baca: 2 Tesalonika 3:1–15

Kami katakan ini karena kami dengar bahwa ada orang di antara kamu yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. (2 Tesalonika 3:11)

Saat Mahatma Gandhi belajar di Inggris, kakaknya mengiriminya jam saku emas. Saat Gandhi memutuskan untuk tidak lagi berpakaian dan bergaya hidup ala Eropa, ia kembali memakai pakaian India yang sangat sederhana, tetapi ia tetap membawa jam itu. Tampaknya Gandhi paham bahwa waktu amat berguna dan ia menyimpan jam itu sebagai pengingat agar tidak membuang-buang waktu secara sia-sia. 
6 September 2016

TAK PERNAH GAGAL

Baca: Ayub 42:1-6

Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2)

Di sebuah mal, saya melihat seorang anak merengek minta dibelikan mainan. Ibunya acuh tak acuh meskipun anak itu terus menarik-narik baju ibunya. Karena tak diladeni, anak itu berpaling merayu ayahnya. 

Kita pun sering berlaku demikian. Ketika keinginan kita tidak dikabulkan, kita akan mencari orang terdekat lainnya untuk memenuhi keinginan itu. Dan, kita menganggap pengabulan permintaan kita sebagai bentuk kasih orang itu. 
5 Sepetember 2016

TEKNOLOGI

Baca: Kejadian 2:8-17

TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. (Kejadian 2:15)

Kalau kita melihat sekeliling kita, segala sesuatunya adalah buah teknologi. Makanan, pakaian, rumah, kendaraan, komputer, telepon, bahkan Renungan Harian ini. Betapa hidup kita bergantung dan dibuat nyaman oleh teknologi. 
4 September 2016

TAMBA ATI


Baca: Mazmur 65

“Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.” (Mazmur 65:5)

Di dinding depan bangunan itu tertera tulisan “Mushala Tamba Ati”. Kata tamba (bhs. Jawa) berarti obat, dan atiberarti: pusat kesadaran, pusat kehidupan, bahkan jiwa. Rupanya, mushala itu diharapkan dapat menjadi tempat pengobat hati, pengobat jiwa, pengobat kehidupan. 
3 September 2016

MENOLAK LUPA

Baca: Ulangan 4:1-20

Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu. (Ulangan 4:9)

Dalam perjalanan hidup kita mungkin ada peristiwa masa lalu yang sulit untuk dilupakan. Bisa jadi itu pengalaman yang pahit dan sekaligus telah memberikan pelajaran hidup yang begitu berharga. Peristiwa tak terlupakan itu ibarat monumen sejarah atau tugu peringatan, dan kita berharap tidak perlu mengulanginya kembali. Kita pun menceritakan pengalaman itu kepada anak dan cucu, kiranya dapat menghindarkan mereka dari mengalami peristiwa pahit itu.
2 September 2016

PERSEMBAHAN TERBAIK

Baca: Imamat 22:17-25

Segala yang bercacat badannya janganlah kamu persembahkan, karena dengan itu TUHAN tidak berkenan akan kamu. (Imamat 22:20)

Ketika masih kecil saya pernah merasa jengkel melihat Ibu yang suka membagikan pisang hasil kebun kepada tetangga dan kerabat. Bukan masalah berbaginya, tetapi karena yang diberikan adalah pisang terbaik dari hasil panen. Saya hanya kebagian pisang yang kurang baik.
1 September 2016

MEMELIHARA KESATUAN ROH

Baca: Efesus 4:1-16

Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. (Efesus 4:3)

Pernahkah Anda masuk penjara? Belum, semoga. Bisakah Anda membayangkannya? Apa yang akan Anda lakukan bila seandainya karena iman kristiani Anda, Anda dipenjarakan? Marah? Mengeluh? Bersukacita? 
31 Agustus 2016

BUKTIKAN JANJIMU

Baca: Efesus 5:22-33

Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: Kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya. (Efesus 5:33)

Anton menderita tumor otak dan kondisi fisiknya menurun sehingga ia sulit untuk bergerak dan harus dibantu dalam beraktivitas. Istrinya berkata, “Di sinilah dan saat inilah janji nikah kami harus dibuktikan. Bukan hanya dengan perkataan yang diucapkan pada saat pemberkatan nikah di gereja, tapi harus dilakukan.” Dalam pemberkatan nikah, pasangan hidup mengikrarkan janji untuk saling mengasihi di kala sehat dan sakit, senang dan susah.