UTANG DAN PENGAMPUNAN
Ampunilah kami dari kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. (Matius 6:12)
Ini doa yang sulit! Dalam terjemahan versi New International Version (NIV), kata yang dipakai untuk “kesalahan” adalah debt, sedangkan frasa “orang-orang yang bersalah kepada kami” diterjemahkan our debtors. Nah, debt itu secara harfiah berarti utang. Jadi debtors adalah orang-orang yang berutang. Bila terjemahan NIV ini diikuti, ayat 12 jadi berbunyi, “Hapuskanlah utang kami, sama seperti kami menghapuskan utang semua orang yang berutang kepada kami.” Nah, bagaimana?
Kita perlu melihatnya dalam terang kemuliaan Allah. Tuhan Yesus hendak menyadarkan kita, bahwa mengampuni orang lain bukan terutama soal kehebatan pribadi, namun yang inti adalah soal memuliakan Tuhan. Bahkan konsekuensi timbangannya agak dibalik oleh Tuhan. Biasanya, kita mengampuni karena telah diampuni. Kali ini: Kita baru layak diampuni, dihapuskan “utang” kita, bila kita terlebih dahulu mengampuni dan menghapuskan “utang” orang lain. Berat? Ya. Memang tidak ringan. Tetapi di dalam hal yang tak gampang inilah justru terletak nilai kemuliaan Allah dalam hidup manusiawi kita.—
TUHAN, AJARI KAMI UNTUK MENGAMPUNI
SEBAGAIMANA KAMI INGIN DIAMPUNI
SEBAGAIMANA KAMI INGIN DIAMPUNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar