MELEPASKAN MASA DEPAN
Baca: Keluaran 2:1-10
Diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. (Keluaran 2:3)
Sejak mempunyai anak, saya selalu berjuang melawan perasaan gelisah setiap kali harus pergi bertugas ke luar kota. Hati saya merasa sedih sebab terpaksa meninggalkan putra-putri demi mewujudkan masa depan saya dan keluarga.
Diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter, diletakkannya bayi itu di dalamnya dan ditaruhnya peti itu di tengah-tengah teberau di tepi sungai Nil. (Keluaran 2:3)
Sejak mempunyai anak, saya selalu berjuang melawan perasaan gelisah setiap kali harus pergi bertugas ke luar kota. Hati saya merasa sedih sebab terpaksa meninggalkan putra-putri demi mewujudkan masa depan saya dan keluarga.
Tindakan Yokhebed melepaskan anaknya sepertinya sama dengan “melepas” anaknya pada masa depan yang tidak jelas arahnya. Yokhebed sebenarnya bukan hanya “melepas” begitu saja, tetapi ia belajar menyerahkan dan memercayakan sepenuhnya masa depan anaknya kepada Allah. Dan benar, Allah bekerja saat ia “melepaskan” masa depan anaknya. Seorang putri Firaun yang sedang mandi di sungai Nil melihat keranjang bayi Musa tersebut, lalu mengambil dan mengangkat bayi itu menjadi anaknya.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki cita-cita atau impian yang sedang kita coba raih tanpa menyerahkannya terlebih dahulu kepada Allah? Ingat, impian kita belum tentu sama dengan impian Allah terhadap kita. Selaraskan dahulu impian kita dengan impian-Nya, maka Dia akan mewujudkan impian kita.
LEPASKANLAH IMPIAN KITA KE TANGAN ALLAH,
MAKA DIA AKAN MERANGKAI MASA DEPAN KITA
MAKA DIA AKAN MERANGKAI MASA DEPAN KITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar