13 Agustus 2016

BAGAIKAN BIJI

1
Baca: Yohanes 12:20-36

Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Jika biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (Yohanes 12:24)

Dari bangunan tiang beton dapur pastori kami tumbuh pohon beringin. Rupanya, ketika dilakukan pengecoran, biji beringin ikut tercampur ke dalam adonan semen, lalu mati, dan kemudian tumbuh tunas beringin baru, yang mampu menerobos bebatuan beton bertulang. Kami memotong batangnya, tapi beringin itu dapat tumbuh lagi.
Perkataan Yesus ini menjadi contoh yang tepat dan kontekstual. Bukan hanya pada zaman-Nya. Kini dan kapan saja, di mana saja dan bagi siapa saja, orang masih dapat memahaminya, dan ucapan-Nya tidak menjadi usang.

Melihat orang-orang Yunani datang kepada Filipus dan Andreas untuk berjumpa dengan-Nya, Yesus langsung menanggapi mereka. Dia memberitahukan tentang penderitaan dan kematian yang akan dialami-Nya, bagaikan biji gandum yang mati di tanah. Namun, kebangkitan-Nya pada hari ketiga bagaikan benih gandum mati yang hidup kembali, kemudian tumbuh, berbunga, dan berbuah lebat.

Orang-orang yang percaya dan diselamatkan merupakan buah dari kematian dan kebangkitan-Nya. Sebab itu, setiap orang percaya haruslah berani meneladani Yesus, seperti biji gandum yang siap mati bagi Tuhan dan hidup kembali bersama Tuhan. Bertumbuh di tengah berbagai tantangan dan pencobaan seberat dan sekeras apa pun, agar iman bertumbuh dan berbuah lebat, menjadi berkat bagi sesama.—
YESUS KRISTUS MENGUNDANG KITA UNTUK MATI,
AGAR KITA HIDUP KEMBALI DAN MENJADI BERKAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar