SELALU MENGALIR
Baca: Kolose 3:5-17
Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. (Kolose 3:10)
Seorang pria mendatangi guru yang terkenal dengan kebijakannya. Tak diduga, pria itu datang hanya untuk meludahi muka sang guru. Seorang murid yang berdiri di sebelah sang guru segera bergerak maju untuk membuat perhitungan. Namun sang guru memberi isyarat kepadanya untuk membiarkannya pergi. “Bukan saya yang diludahinya. Ia belum mengenal saya. Ia meludahi gagasannya sendiri tentang saya, yang ia dengar dari orang lain.” Perkataan itu membuat si pria merasa bersalah. Keesokan harinya ia datang kembali kepada sang guru, katanya: “Saya hendak meminta maaf atas perbuatan saya kemarin.” “Perbuatan yang mana?” balas sang guru. “Meludahi Anda,” sahutnya. “Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena saya yang hari ini bukanlah saya yang kemarin! Seperti Anda hari ini, yang juga berbeda dari Anda yang kemarin!”
Dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. (Kolose 3:10)
Seorang pria mendatangi guru yang terkenal dengan kebijakannya. Tak diduga, pria itu datang hanya untuk meludahi muka sang guru. Seorang murid yang berdiri di sebelah sang guru segera bergerak maju untuk membuat perhitungan. Namun sang guru memberi isyarat kepadanya untuk membiarkannya pergi. “Bukan saya yang diludahinya. Ia belum mengenal saya. Ia meludahi gagasannya sendiri tentang saya, yang ia dengar dari orang lain.” Perkataan itu membuat si pria merasa bersalah. Keesokan harinya ia datang kembali kepada sang guru, katanya: “Saya hendak meminta maaf atas perbuatan saya kemarin.” “Perbuatan yang mana?” balas sang guru. “Meludahi Anda,” sahutnya. “Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena saya yang hari ini bukanlah saya yang kemarin! Seperti Anda hari ini, yang juga berbeda dari Anda yang kemarin!”
Seperti sungai yang selalu mengalirkan air baru setiap hari, demikian pula hidup kita. Kita pada hari ini bukan lagi kita pada hari kemarin. Dan perubahan ini kiranya tidak berhenti dalam kehidupan pribadi, melainkan terulur sebagai berkat bagi sesama.—
SEPERTI SUNGAI MENGALIRKAN AIR YANG BARU SETIAP WAKTU,
HIDUP KITA SENANTIASA DIPERBARUI MENUJU KESEMPURNAAN ILAHI
HIDUP KITA SENANTIASA DIPERBARUI MENUJU KESEMPURNAAN ILAHI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar