KEHENDAK TERBAIK
Baca: Markus 14:32-36
Ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki. (Markus 14:36)
Getsemani berarti “tempat pemerasan minyak”. Di taman itu Yesus menghadapi tantangan paling sulit dalam hidup-Nya; seolah-olah diperas habis untuk mendapatkan minyak yang murni. Dia merasa “sangat takut dan gentar” (ay. 33), menyiratkan kepedihan yang teramat menyakitkan. Di tengah kesesakan itu, Yesus merebahkan diri-Nya ke tanah. Yang dimaksud dengan “merebahkan diri” adalah seakan-akan terjatuh dengan kedua lutut terhempas lebih dahulu ke tanah. Ralph Earle, dalam Beacon Bible Commentary, mengartikan kalimat ini dengan, ”berjalan seperti terhuyung-huyung, tersandung, dan terjatuh, kemudian larut dalam kesedihan dan ketakutan jiwa-Nya.”
Ambillah cawan ini dari hadapan-Ku, tetapi janganlah apa yang Aku kehendaki, melainkan apa yang Engkau kehendaki. (Markus 14:36)
Getsemani berarti “tempat pemerasan minyak”. Di taman itu Yesus menghadapi tantangan paling sulit dalam hidup-Nya; seolah-olah diperas habis untuk mendapatkan minyak yang murni. Dia merasa “sangat takut dan gentar” (ay. 33), menyiratkan kepedihan yang teramat menyakitkan. Di tengah kesesakan itu, Yesus merebahkan diri-Nya ke tanah. Yang dimaksud dengan “merebahkan diri” adalah seakan-akan terjatuh dengan kedua lutut terhempas lebih dahulu ke tanah. Ralph Earle, dalam Beacon Bible Commentary, mengartikan kalimat ini dengan, ”berjalan seperti terhuyung-huyung, tersandung, dan terjatuh, kemudian larut dalam kesedihan dan ketakutan jiwa-Nya.”
Yesus taat agar kehendak Bapalah yang dimuliakan atas hidup-Nya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita juga mau taat melakukan kehendak Bapa meskipun kehendak-Nya kadang-kadang tidak sama dengan kehendak kita? Apakah kita akan tetap taat pada kehendak-Nya walaupun kehendak-Nya membawa kita pada suatu ujian iman?—
WUJUDKAN IMAN KITA MELALUI KETAATAN TOTAL
KEPADA KEHENDAK TUHAN
KEPADA KEHENDAK TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar